CATATAN
TENTANG SESEORANG YANG PERNAH SAYA PUJA SAMPAI BEGINI PARAHNYA
Hai sayang apa kabar kamu disana? gimana sudah lega meninggalkan saya begitu
lamanya dan anehnya saya masih saja mengharapkanmu untuk menghubungiku. Sejak 31
hari terakhir saya beranikan diri untuk mengirimkan pesan untukmu untuk
mengklarifikasi gimana kelanjutan hubungan ini. Iya akhirnya saya memutuskan
untuk meninggalkanmu di 31 hari ini "Sudah 31 hari kamu nggak ada kabar
dan hari ini hari terkahir saya menunggu, terima kasih buat kebaikanmu selama
ini senang rasanya bisa kenal kamu" kalimat sederhana namun bercucuran air mata
saat mengetiknya, iya sayang saya sudah lelah menunggumu dalam ketidakjelasan
ini dan kamu membalas pesanku dengan lembut namun penuh makna " Saya
membiasakanmu agar nggak bergantung sama saya lagi " sadis sekali
kalimat itu tapi benar juga saya terlalu bergantung sama kamu apapun yang saya lakuin selalu ada embel-embel nama kamu dibelakangnya, terima kasih sayang kamu
telah menyadarkan saya bahwa kita harus bisa melakukan semuanya sendiri, harus
bisa survive dimanapun kita berada.
Di 31 hari terakhir ini saya menghabiskan perbincangan melalui pesan singkat, kamu berpesan bahwa
aku harus bisa berubah menjadi anak yang tidak bergantung lagi sama seseorang,
mengerjakan semuanya sendiri agar menjadi seseorang yang mandiri.
Kamu
terlalu cepat meninggalkan saya sayang, bukan, bukan terlalu cepat tapi saya
yang tidak mengantisipasinya dari awal.
Frustrasi
saat kamu tinggalkan dan sempat menyalahkan Tuhan atas kejadian
ini,Tuhan kenapa begini parahnya luka ini masih belum sembuh dan sekarang
ditambah lagi luka yang baru dan luka ini semakin
mengangga, saya pernah mencoba berkali-kali untuk melupakan namun semua tidak
bisa terjadi secara instan, apa saya harus minta kepadaNYA agar mencabut
rasa sayang kepada seseorang, Tuhan perhitungkan lelahku, perhitungkan berapa
banyak waktu terbuang buat dia tolong hilangkan luka yang semakin hari semakin
mengangga ini,Tuhan posisiku sekarang sudah tergantikan dengan orang yang baru,
seseorang yang mungkin jauh dari kata buruk, seseorang itu telah beruntung bisa
mendapatkan dia yang saya rubah 360 derajat menjadi sosok laki-laki yang taat
pada Agamanya. Maaf Tuhan saya lagi-lagi menggeluh tentang rasa sakit saya
namun dari kejadian ini saya bisa mengambil hikmahnya bahwa untuk mendapatkan
seseorang yang kita inginkan belum tentu diinginkan oleh Tuhan darimu saya
belajar apa artinya pengorbanan, menghargai dan menjadi dewasa.
(Yang saya tulis belu tentu diriku)
Posted
by @LelySoewito