Kamis, 04 Februari 2016

31 Hari Terakhir

CATATAN TENTANG SESEORANG YANG PERNAH SAYA PUJA SAMPAI BEGINI PARAHNYA 


              Hai sayang apa kabar kamu disana? gimana sudah lega meninggalkan saya begitu lamanya dan anehnya saya masih saja mengharapkanmu untuk menghubungiku. Sejak 31 hari terakhir saya beranikan diri untuk mengirimkan pesan untukmu untuk mengklarifikasi gimana kelanjutan hubungan ini. Iya akhirnya saya memutuskan untuk meninggalkanmu di 31 hari ini "Sudah 31 hari kamu nggak ada kabar dan hari ini hari terkahir saya menunggu, terima kasih buat kebaikanmu selama ini senang rasanya bisa kenal kamu" kalimat sederhana namun bercucuran air mata saat mengetiknya, iya sayang saya sudah lelah menunggumu dalam ketidakjelasan ini dan kamu membalas pesanku dengan lembut namun penuh makna " Saya membiasakanmu agar nggak bergantung sama saya lagi " sadis sekali kalimat itu tapi benar juga saya terlalu bergantung sama kamu apapun yang saya lakuin selalu ada embel-embel nama kamu dibelakangnya, terima kasih sayang kamu telah menyadarkan saya bahwa kita harus bisa melakukan semuanya sendiri, harus bisa survive dimanapun kita berada.

            Di 31 hari terakhir ini saya menghabiskan perbincangan melalui pesan singkat, kamu berpesan bahwa aku harus bisa berubah menjadi anak yang tidak bergantung lagi sama seseorang, mengerjakan semuanya sendiri agar menjadi seseorang yang mandiri. 
Kamu terlalu cepat meninggalkan saya sayang, bukan, bukan terlalu cepat tapi saya yang tidak mengantisipasinya dari awal. 
Frustrasi saat kamu tinggalkan dan sempat menyalahkan Tuhan atas kejadian ini,Tuhan kenapa begini parahnya luka ini masih belum sembuh dan sekarang ditambah lagi luka yang baru dan luka ini semakin mengangga, saya pernah mencoba berkali-kali untuk melupakan namun semua tidak bisa terjadi secara instan, apa saya harus minta kepadaNYA agar mencabut rasa sayang kepada seseorang, Tuhan perhitungkan lelahku, perhitungkan berapa banyak waktu terbuang buat dia tolong hilangkan luka yang semakin hari semakin mengangga ini,Tuhan posisiku sekarang sudah tergantikan dengan orang yang baru, seseorang yang mungkin jauh dari kata buruk, seseorang itu telah beruntung bisa mendapatkan dia yang saya rubah 360 derajat menjadi sosok laki-laki yang taat pada Agamanya. Maaf Tuhan saya lagi-lagi menggeluh tentang rasa sakit saya namun dari kejadian ini saya bisa mengambil hikmahnya bahwa untuk mendapatkan seseorang yang kita inginkan belum tentu diinginkan oleh Tuhan darimu saya belajar apa artinya pengorbanan, menghargai dan menjadi dewasa.
 (Yang saya tulis belu  tentu diriku)


Posted by @LelySoewito